Pertemuan 6 Psikologi Umum

Nurul Sahhidayana 
2110321005

Rasionalisme

Pengertian rasionalisme 

Rasionalisme berdasarkan akar katanya rasionalisme yaitu sebuah pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Rasionalisme memiliki pendirian bahwa suatu sumber pengetahuan terletak pada akal (rasio). Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman , melainkan pengalaman adalah ia hanyalah sebagai perangsang dari pikiran atau akal. 

Secara etimologis, rasionalisme berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu, rationalism (Bagus, 2002). Sedangkan menurut Edwards (1967), kata rasionalisme berasal dari Bahasa Latin, ratio, yang berarti akal. Pada hakikatnya, rasionalisme adalah pandangan yang mengatakan bahwa akal adalah sumber pengetahuan dan pembenaran. Definisi ini bukan berarti rasionalisme membantah nilai pengalaman, tetapi pengalaman itu hanyalah stimulus bagi pikiran.

Tokoh-Tokoh rasionalisme dan pemikirannya 

1.Baruch Spinoza (1632-1677)

Salah satu prinsip penting dari filosofi Spinoza adalah determinisme psikis, asumsinya dengan jelas mengarah pada sikap ilmiah bahwa proses pikiran dan juga tunduk pada hukum alam, serta hukum ini dapat diselidiki dan karenanya belajar. Spinoza menolak pertanyaan Descartes bahwa Allah, masalah, dan pikiran adalah semua entitas terpisah. Sebaliknya, Spinoza mengusulkan bahwa semua tiga adalah aspek dari bahan yang sama. Dengan kata lain, untuk Spinoza, Tuhan, alam, dan pikiran tidak terpisah.

Beberapa konsep yang dikemukakan Spinoza:

Alam Tuhan 
Pelestarian Diri sebagai Motif Induk
Hubungan Pikiran-Tubuh 
Emosi dan Gairah
Penolakan Akan Bebas

2.Gottfried Willhem Leibniz (1646-1716)

Leibniz lahir pada 1 Juli 1646 dan meninggal pada 14 November 1716. Ia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Leibniz berpendapat bahwa pengembangan tidak dapat diatribusikan pada sebuah substansi, karena pengembangan melibatkan pluralitas, dan hanya bisa terjadi pada kumpulan substansi.Leibniz menyebut substansi dengan “monade” sebagai prinsip alam dan rahmat yang didirikan atas akal.Ia memaknai monade ini dengan “atom yang sebenarnta”. Atom disini merupakan “jiwa-jiwa”, sehingga monade ia maksudkan dengan “pusat-pusat kesadaran”.Menurut Leibniz, monad pada manusia berbeda dengan monad lainnya. monad lainnya mencerminkan hanya alam semesta. sedangkan monad pada manusia juga mencerminkan Tuhan.Bukti adanya Tuhan menurut Leibniz:manusia memiliki ide kesempurnaan, adanya alam semesta dan kelengkapannya, ingin kebenaran yang abadi, dan kebenaran itu tidak bisa dihasilkan manusia, tetapi hanya Tuhan, serta adanya keselaran antara monad” yang dicocokkan oleh Tuhan.

3.Thomas Reid

Thomas Reid adalah seorang filsuf dari Glasgow pada abad 18. Dia lahir pada 26 April 1710 – 7 October 1796. Reid mengangkap tema perbandingan akal sehat untuk mencari jalan keluar masalah filsafat.

Reid mewakili Rasionalisme, dia membela keberadaan kekuatan nalar dengan mengatakan bahwa, bahkan mereka yang mengklaim penalaran itu tidak menggunakan penalaran untuk meragukan keberadannya.

Reid berpikir bahwa nalar diperlukan agar kita dapat mengendalikan emosi, nafsu makan, dan hawa nafsu, serta memahami dan menjalankan tugas kepada Tuhan.

Bukti akal sehat adalah semacam bukti yang dapat kita sandarkan dalam keprihatinan manusia, bahwa itu adalah semacam bukti yang tidak seharusnya diakui alasannya.

Bagi Reid, sensasi tidak hanya merefleksikan realitas secara akurat, tetapi juga langsung melakukannya.

Reid tidak percaya bahwa kesadaran dibentuk oleh sensasi yang ditambahkan ke sensasi lain atau memori orang lain.

Reid menjelaskan bahwa dia percaya kemampuan nalar tidak bisa menjadi prasyarat untuk persepsi dunia yang akurat.

4.Immanuel Kant (1724-1804)

Kant dilahirkan pada 22 April di Konigsberg, Prussia. Ia tidak pernah berpergian lebih dari 40 mil dari tempat kelahirannya selama 80 tahun kehidupannya. Hidup Kant adalah kehidupan pikiran, pena adalah tongkat kekuasaannya, meja adalah kerajaannya, dan kursi adalah tahtanya. 

Tiga pemikiran pokok Immanuel Kant 

1. Panca indera, akal budi, rasio.  Kant mengartikan  rasio sebagai sesuatu yang ada “di belakang” akal budi dan pengalaman inderawi. Dari sini dapat dipilah bahwa ada tiga unsur, yaitu akal budi (Verstand), rasio (Vernunft) dan pengalaman inderawi.

2. Dalam filsafatnya, Kant mencoba untuk mensinergikan rasionalisme dan empirisme. Pengetahuan a-priori adalah jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, seperti misalnya pengetahuan akan bahaya, sedangkan a-posteriori adalah jenis pengetahuan yang sudah pernah dialami, misalnya dalam menyelesaikan rubix cube. 

3. Kant memberikan nuansa yang baru pada filsafat, ia dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena dalam ranah pengetahuan, ia tidak memulai pengetahuan dari objek tetapi dari yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat objek (subjek).

5. Johann Friedrich Herbert (1776-1841)

Herbart lahir di Oldenburg, Jerman, 4 Mei 1776 dan meninggal di Gottingen , Jerman pada 14 Agustus 1841 pada umur 65 tahun. Ia adalah seorang tokoh pendidik asal Jerman yang ternama dan berpengaruh pada akhir abad 18 hingga awal abad 19

Nama Herbart diabadikan menjadi sebuah nama aliran psikologi yang disebut Herbartianisme ialah apperceptive mass, sebuah istilah yang khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu.

Menurut Herbart, proses belajar bergantung pada pengenalan individu terhadap ide-ide baru dengan pengetahuan yang telah ia miliki. Inilah yang dikenal dengan istilah apresiasi sebagai suatu tahapan dalam kegiatan belajar mengajar.
Teori Apersepsi, yang dikemukakan oleh Herbart berbicara tentang teori tabula rasa mengenai pikiran. Menurut Herbart belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru dan gagasan–gagasan lama yang sudah membentuk pikiran (mind).

6. georg willhem Friedrich  Hegel (1770-1831)

Hegel dilahirkan di Stuttgart pada 27 Agustus 1770. Ia berasal dari sebuah keluarga kelas menengah yang mapan di Stuttgart. Pada masa kecilnya, ia banyak membaca literatur, surat kabar, esai filsafat dan tulisan-tulisan tentang berbagai topik lainnya.

-Hegel melihat alam semesta sebagai satu kesatuan yang saling terkait, yang disebutnya Mutlak

-Hanya ada satu pernyataan yang benar

-Kesan-kesan indra tidak banyak gunanya kecuali seseorang dapat menentukan konsep-konsep umum yang mereka contohkan

-Hegel percaya bahwa baik sejarah manusia pada umumnya dan kecerdasan manusia pada khususnya berkembang menuju Yang Mutlak melalui proses dialektika

-Dialektika merupakan upaya untuk sampai pada kebenaran dengan argumentasi bolak-balik di antara pandangan yang bertentangan

-pengaruh Hegel dalam psikologi. tokoh lain melihat filsafatnya lalu berkembanglah berbagai pengetahuan seperti gestalt, humanistik, dan psikologi eksistensial.

 kelemahan Rasionalisme 

1.Kriteria kebenaran dari suatu ide yang menurut seseorang sudah jelas tapi menurut orang lain tidak

2. Masalah utama rasionalisme: evaluasi dari kebenaran, oleh karena bersumber dari penalaran objek yang abstrak



Semoga bermanfaat 
Jangan lupa tersenyum 











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 3 Psikologi Umum ll

Pertemuan 15 Psikologi Umum

Pertemuan 3 Psikologi Umum