Pertemuan 5 Psikologi Umum

 Nurul Sahhidayana 2110321005 

Emperisme,Sensasionalisme,Positivisme 

1. Emperisme 

Emperisme adalah suatu filosofi yang menekankan pentingnya pengalaman dalam mendapatkan pegetahuan. Emperisme ada 2 yaitu Sensory experience seperti berkhayal, bermimpi dan Innerexperience seperti pengindraan. 

Keunggulan dan Kelemahan Emperisme ; 

Keunggulan emperisme

 yaitu pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan yang benar , kerna faham emperis mengedepankan fakta-fakta yang terjadi diapangan. 

Kelemahan Emperisme:

1.Emperisme didasarkan atas pengalaman, namun sebagai sebuah konsep ternyata pengalaman tidak berhubungan secara langsung dengan sebuah kenyataan

2.Emperisme tidak  mempunyai   perlengkapan   untuk  membedakan   antara khayalan   dan  fakta,  karena  panca  indera  manusia   terbatas   dan  tidak sempurna.

3.Emperisme tidak memberikan kepastian. Apa yang disebut pengetahuan sebenarnya juga meragukan karena adanya kelemahan inderawi manusia.

Tokoh-Tokoh Emperisme 

1.Francis Bacon de Verulam (1561-1626); perintis empirisisme di abad pertengahan ini    mengatakan bahwa pengetahuan akan maju jika menggunakan  cara  kerja  yang  baik,  yaitu  melalui  pengamatan, pemeriksaan, percobaan, pengaturan dan penyusunan.

2.Thomas Hobes (1588-1679); berpandangan lebih jelas, yaitu bahwa pengalaman adalah permulaan, dasar segala pengenalan. Pengenalan intelektual   tidak  lebih  dari  perhitungan,   penggabungan   data  inderawi dengan cara berbeda-beda.

3. John Locke (1632-1704); menegaskan bahwa pengalaman adalah satu- satunya sumber pengenalan. Akal budi manusia sama sekali tidak dibekali oleh ide bawaan.  Akal manusia  bagai sehelai  kertas  putih  kosong  yang akan terisi dan ditulisi dengan pengalaman inderawi. Ia juga membedakan antara pengalaman lahiriah dan batiniah.

4.George    Berkeley    (1685-1753);    seorang    filsuf   Irlandia    yang mengungkapkan “idealisme pengamatan”, artinya segala pengetahuan manusia  didasarkan  atas  pengamatan.  Karena  pengamatan  itu  selalu bersifat konkret, maka anggapan umum sama sekali tidak ada. Dunia luar tergantung   sepenuhnya   pada   pengamatan   subjek   yang   mengamati. Berkeley  terkenal  dengan  ungkapannya  “esse est percipi”,   sesuatu  ada karena diamati.

6. David   Hume   (1711-1776);   pencetus   empirisisme   radikal,   yang   juga dianggap   sebagai   puncak   empirisisme.   Hume   sangat   kritis   terhadap masalah pengenalan dan pengetahuan manusia, sehingga ia sampai pada kesimpulan  yang  menolak  substansi  dan  kausalitas  (setiap  perubahan karena sesuatu).

2. Sensasionalisme

Sensasionalisme baik materials (like hobbes)  menyangkal keberadaan peristiwa mental atau mereka mekanistik percaya bahwa semua peristiwa mental dapat dijelaskan dalam hal sensasi sederhana dan hukum asosiasi.

Tokoh-Tokoh Sensasionalisme 

1. Pierre Gasendi (1592-1655)
Beliau mengatakan  bahwa tiap 
jiwa hewani diberkati Tuhan menggunakan perilaku untuk 
melestarikan individu dan 
keturunannya. Ia mencoba 
sebagai  filsuf dan menentang 
rasionalisme konsep Cartesia, 
yaitu genesis empiris. Ia juga 
berusaha untuk mengangkat 
kembali ide-ide dari epicurus, 
Stoa, dan pemikir lainnya.

2.Abbe De Condillac
Beliau memiliki teori yang 
menyatakan bahwa naluri fauna merupakan 
gambaran dari para filsuf 
ilmuwan pada pertengahan 
abad kedelapan belas. 
Dibuktikan dengan ada atau 
tidaknya suatu insting 
adalah awal dari suatu pengetahuan.

3. Julien de La Mattrie (1709-1751)
Beliau memandang segala 
sesuatu yang ada di alam 
semesta bersifat fisik dan 
nyata. Ia juga merupakan 
tokoh yang memandang 
manusia dan segala yang 
ada di alam semesta 
sebagai mesin.

4.Claude Adrien Helvitius (1715-1771)
isi pikiran hanya datang dari pengalaman. segala macam keterampilan sosial, perilaku moral dan kejeniusan dapat diajarkan melalui kontrol pengalaman (pendidikan) karena helvitius juga merupakan pendidikan hedonistik yang secara umum dapat dipandang sebagai manipulasi pengalaman yang menyenangkan dan menyakitkan.

3.Positivisme 

Positivisme secara etimologi asal menurut istilah positive, yg pada bahasa filsafat bermakna menjadi suatu insiden yg sahih-sahih terjadi, yg bisa dialami menjadi suatu realita. Ini berarti, apa yg dianggap menjadi positif bertentangan menggunakan apa yg hanya terdapat pada pada angan-angan (impian), atau terdiri menurut apa yg hanya adalah konstruksi atas ciptaan kemampuan buat berpikir menurut logika insan. 
Dapat disimpulkan pengertian positivisme secara terminologis berarti adalah suatu paham yg pada "pencapaian kebenaran"-nya bersumber & berpangkal dalam peristiwa yg benar-benar terjadi.

Tokoh-Tokoh Pemikiran Positivisme 

1.August Comte (1798-1875)
Beliau terkenal dengan 
penjenjangan sejarah alam 
piker manusia, yaitu: teologi, 
metafisik, dan positif. Ilmu 
pengetahuan positif menurut 
Comte adalah rasionalisme 
Descartes dan ilmu 
pengetahuan alam seperti yang 
dikembangkan oleh Galileo 
Galilei, Isaac Newton dan francis Bacon. 

2.Pearson
Beliau menyatakan bahwa Konsep hukum menurut positivisme adalah suatu 
deskripsi tentang dunia 
luar, bukan persepsi.

3. Richard Avenarius & 
Ernst Mach
Mereka berusaha 
membuat pernyataan 
kepastian filsafat dengan 
derajat kepastian yang 
sama dengan ilmu pasti 
dengan menggunakan 
metode matematik yang 
dikombinasikan dengan 
eksperimen.

Keunggulan dan kelemahan positivisme 

Keunggulan Positivisme :

-keobjektifan dalam positivisme dapat terukur dan teruji secara emperik 
 -Lebih toleran dengan adanya perbedaan suatu penelitian 

Kelemahan positivisme 

-Dengan menggunakan positivisme, seorang peneliti hanya terbatas pada kajian fenomena
-positivisme sulit dipakai untuk menangkap dan memahami gejala sosial yang sifatnya non-empiris serta hal-hal yang terkandung di alam bawah sadar manusia.

Semoga Bermanfaat. 
Jangan lupa Senyum 









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 3 Psikologi Umum ll

Pertemuan 15 Psikologi Umum

Pertemuan 3 Psikologi Umum