Pertemuan ke 6 Psikologi Umum ll
Kognisi
How people thinking
Menurut Ciccarelli & White (2017) berpikir atau kognisi (berasal dari kata latin yang berarti mengetahui) jadi dapat diartikan berpikir adalah suatu kegiatan intelektual yang terjadi ketika otak memproses informasi yang terdiri dari pemahaman, pengatuarn, serta bagaimana cara individu ketika mengkomunikasikan informasi tersebut kepada orang lain.
Ada dua jenis pemikiran yang disebut sebagai sistem 1 dan sistem 2, yang mana banyak mencirikan cara berpikir dan memperoleh informasi (Kahneman, 2011).
Sistem 1
Pengambilan keputusan secara cepat dan penggunaaan jalan pintas kognitif, dipandu oleh kemampuan bawaan dan pengalaman pribadi yang kita alami.
sistem 2
Lambat, analitis, dan berbasis aturan, lebih bergantung pada pengalaman pendidikan formal yang kita lalui.
Contohnya saja ketika kita mengerjakan uts makan kita akan mengerjakannya dengan hati-hati dan juga menguras tenaga dan pikiran.
Menurut Ciccareli dan White (2011), dalam berpikir manusia dipenagruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1.Gambar Mental
Adalah penggambaran suatu objek atau
Peristiwa di dalam pikiran manusia dengan bentuk yang serupa.
Contohnya aplikatif yaitu ketika kita disuruh untuk menghitung jumlah kaca jendela yang ada di sekolah maka kita akan mengangkat kepala dan membayangkan dan menganggarkan dalam pikiran kita berapa banyak kaca jendela yang ada disekolah.
2.konsep
Konsep adalah pikiran yang mewakili kelas objek, peristiwa, dan aktivitas yang bertujuan untuk mempermudah seseorang mengidentifikasi suatu objek tanpa perlu memikirkan bentuk spesifik dari objek tersebut (Ciccareli & White, 2011).
3.Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Insight atau “aha!” moments
Merupakan solusi dari suatu masalah yang muncul secara tiba-tiba dalam pikiran (Ciccarelli & White, 2011).
Selain itu metode yang bisa dipakai untuk pemecahan masalah
adalah uji coba-coba atau biasa dikenal dengan trial and error.
4.Masalah dengan Pemecahan Masalah
Kecenderungan manusia untuk terfokus pada cara berfikir tertentu untuk mencari solusi tertentu dari suatu masalah yang dialami merupakan salah satu hambatan bagi manusia untu dapat berpikir secara logis (Ciccareli & White, 2011).
Contoh aplikatifnya yaitu ketika kita sedang memiliki banyak tugas solusi secara gampang dan praktisnya ya tinggal kerjakan tapi kita malah mencari solusi dengan cara menumpuknya sehingga kita dikejar deadline
5.Kreativitas
Adalah menemukan ide baru untuk mendapatkan solusi dari masalah yang sedang terjadi.
Contoh aplikatifnya yaitu ketika kita sedang lapar tetapi tidak ada nasi untuk kita makan jadi kita dapat ide baru yaitu untuk mengurangi lapar kita bisa makan roti terlebih dahulu.
Contoh lainnya yaitu ketika kita mau pulang ke rumah tapi angkot tidak ada untuk pulang nah kita dapat ide baru ni untuk pulang nebeng bareng temen aja.
Intellegence
intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dengan menggunakan alat berpikir sesuai dengan tinjauannya. Atau kemampuan akal yang dimiliki masing-masing individu.
Teori intelegensi yaitu :
1. Teori Spearman
Teori Spearman merupakan teori dari Charles Spearman
(1904) . Teori ini biasanya disebut dengan teori two factor theory.
Charles berpendapat bahwa kecerdasan dapat ditinjau dari dua kemampuan yang
berbeda, yaitu :
a) Label factor g → kemampuan untuk bernalar dan memecahkan masalah, atau
disebut kecerdasan umum.
b) Label factor s → kemampuan unggul dalam bidang tertentu seperti music, seni
dan bisnis, atau disebut kecerdasan spesifik.
2.Teori Multiple intelegensia
Teori multiple intelegensia merupakan teori dari Gardner pada tahun
1993. Gardner berpendapat bahwa kecerdasan memiliki aspek yang berbeda– beda
dengan beberapa kemampuan lainnya. Menurut teori Gardner ada sembilan jenis kecerdasan yaitu :
1.Verbal intelligence
2.Logical mathematical intelligence
3.Musical intelligence
4.Visual spatial intelligence
5.Movement intelligence
6.Interpersonal intelligence
7.Intrapersonal intelligence
8.Existential intelligence
9.Natural intelligence
3.Teori Sternberg
Teori Sternberg dipelopori oleh Robert Sternberg pada tahun
1988. Teori ini dikenal dengan “Triarchic Theory of Intelligence” yang mengarahkan kepada kemampuan untuk menyerap informasi yang diolah dengan ide yang berbeda untuk memecahkan/menyelesaikan suatu masalah. Teori intelegensi terdiri atas
analisa,praktikal, dan kreatif.
Measuring intelligence
1.Stanford- Binet intelligence scale
Skala Stanford-Binet telah mengalami beberapa kali revisi pada tahun
1960 sampai versi terbaru tahun 1986. Skala Stanford-Binet membagi kelompok tes mental anak menurut usia, dari anak umur 2 tahun hingga dewasa. Ada empat tipe Skala Stanford-Binet yaitu : Penalaran verbal, penalaran kuantitatif, penalaran visual abstrak, penalaran jangka pendek.
2.The Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised (WISC – R)
Tes WISC-sudah ada sejak tahun 1974. Tes ini digunakan
untuk mengukur intelegensi anak-anak yang berumur 6-16 tahun.Tes WISC-R dikelompokkan dalam dua kelompok tes, yaitu skala verbal dan performansi.
3.Tes Konstruksi
Tes kontruksi melihat kredibelitas tes yang baik atau tidak
baik. Ciccarelli dan White (2015) menjelaskan tes dilihat dari reliability dan validasinya. Reliability adalah sebuah tes yang dilihat dari konsitensi hasil yang ditujukan pada individu atau kelompok yang diujikan.Selain itu, perlu validasi tes, yang mana keakuratan pada skor terhadap kemampuan dari invidu sesuai atau tidaknya.
4.Intelligence Quotient
Intelligence Quotient atau IQ merupakan skor yang didapatkan ketika kita selesai melakukan tes intelegensi.
Language
menurut Ciccarelli dan
White (2012) mengartikan bahasa adalah suatu sistem yang menggabungkan berbagai simbol atau kata sehingga menjadi satu kesatuan makna yang bervariasi maknanya.
Struktur bahasa adalah sebagai berikut :
1.Grammar
Adalah aturan yang mengatur struktur dan penggunaan
bahasa.
2.Sintaksis
Adalah aturan yang menggabungkan kata dan frasa menjadi
suatu susunan bahasa atau kalimat
3.Morfem
Morfem adalah unit makna terkecil dalam suatu bahasa. Morfem merupakan
serangkaian bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna terhadap apa yang diucapkan dan didengar.
Contoh aplikatifnya yaitu Contohnya penggunaan kata dalam bahasa Inggris kata “drive” akan
memiliki dua morfem apabila ditambahkan akhiran “er”. Maka kata tersebut menjadi “driver” yang berarti “orang yang menyupiri‟.
4.Pragmatika
Pragmatika merupakan penggunaan bahasa yang tepat, berkaitan dengan hubungan aspek praktis bahasa dengan orang lain.
Hubungan Bahasa dan Pikiran
Hubungan bahasa
dengan pikiran diproyeksikan dalam dua hipotesis yaitu Hipotesis relativitas linguistik yang mengasumsikan bahwa proses dan konsep pemikiran dikendalikan oleh bahasa dan cognitive universalism yaitu teori bahwa konsep itu universal dan mempengaruhi perkembangan bahasa.
Komentar
Posting Komentar